Tetes demi tetes air yang jatuh perlahan,
sepoinya si angin melambai,
detik berdetik meninggalkan hari,
sibuknya manusia berlari,
dan aku masih lagi disangkar penjara ini
teman silih berganti,
perangai aneka terlihat,
ada bengkok menjadi lurus,
si pemain cinta hatinya putus,
para para hijabista melerai kerudungnya,
si rambut terbiar ditutup sempurna,
ada si gempal berubah lidi,
ada juga masih dalam usaha lagi
marry anne janne,
kiriting rambutnya,
solid tubuhnya,
dulu aku tak rapat dengannya,
sekarang lain cerita
marry anne janne,
kini penghibur duka,
selalu bersama,
bergossip gemarnya,
meliar mata kita,
mencari apa yang didamba
marry anne janne,
mungkin suatu masa,
kalau kau sekali lagi berpunya,
aku mungkin bukan sesiapa,
dan tak mungkin aku lupa,
kita selalu berjogging berdua
marry anne janne,
sahabat zaman isabella